Mengenal Haiku, Karya Sastra Jepang dan Sejarahnya yang Terkenal

Kanaka Media
0
Pengertian dan Sejarah Haiku (Michael Bußmann dari Pixabay)
Pengertian dan Sejarah Haiku (Michael Bußmann dari Pixabay)

Pengertian Haiku

Haiku adalah bentuk puisi tradisional Jepang yang terdiri dari tiga baris dengan pola 5-7-5 suku kata. Meskipun panjangnya pendek, haiku berusaha untuk menangkap momen yang penting atau pengalaman singkat dengan kejelasan dan ketajaman. 


Haiku biasanya mencerminkan alam, musim, atau momen-momen sehari-hari. Fokusnya pada pengamatan langsung dan kehadiran saat ini membuat haiku menjadi bentuk puisi yang sangat dihargai karena sederhana namun mendalam.


Sejarah Haiku

Haiku memiliki akar dalam tradisi puisi Jepang yang lebih luas, dan bentuk modernnya berkembang dari beberapa genre puisi klasik Jepang. Berikut adalah gambaran singkat sejarah haiku.


Awalnya dari Renga (sekitar abad ke-9 hingga ke-12)

Haiku berasal dari bentuk puisi yang lebih panjang yang disebut "renga" atau "linked-verse." Renga adalah kolaborasi antara beberapa penyair yang bergantian menulis stansa-stansa untuk menciptakan puisi panjang. 


Pada akhir setiap renga, terdapat dua baris yang disebut "hokku" yang berfungsi sebagai pembuka dan sering kali menggambarkan alam. Hokku inilah yang menjadi cikal bakal haiku.


Evolusi menjadi Haiku (sekitar abad ke-17)

Pada abad ke-17, penyair Matsuo Basho dan pengikutnya mulai memperhatikan dan mengembangkan hokku sebagai bentuk puisi independen yang disebut "haikai no renga." Haikai no renga adalah bentuk yang lebih santai dan informal dibandingkan renga tradisional, dan melibatkan unsur-unsur dari kehidupan sehari-hari.


Penciptaan Haiku Modern oleh Basho (1644-1694)

Matsuo Basho, dianggap sebagai salah satu penyair haiku paling terkenal, menciptakan banyak haiku yang terkenal. Basho menekankan pengamatan langsung dan sederhana dalam puisinya, menciptakan gambar-gambar yang menghadirkan keindahan dan kebenaran alam.


Pengakuan sebagai Bentuk Puisi Independen (sekitar abad ke-19)

Pada abad ke-19, haiku mulai diterima sebagai bentuk puisi yang independen. Haiku diperkenalkan ke Barat dan mempengaruhi banyak penyair Barat.


Haiku di Luar Jepang (abad ke-20 hingga sekarang)

Haiku menjadi populer di luar Jepang pada abad ke-20. Banyak penyair dari berbagai budaya mengadopsi bentuk ini, dan haiku menjadi bentuk puisi yang diakui secara global.


Hingga saat ini, haiku tetap menjadi bentuk puisi yang terkenal dan diterapkan di seluruh dunia, dengan banyak penulis yang mengeksplorasi kreativitas mereka melalui struktur sederhana 5-7-5 suku kata.


Baca Juga: Macam-Macam Aliran Puisi, dari Surealisme hingga Haiku

Baca Juga: Contoh Puisi Aliran Surealisme


Beberapa Karya Haiku yang Sangat Terkenal

Beberapa karya haiku yang sangat terkenal berasal dari penyair-penyair Jepang yang telah membentuk dan memperkenalkan haiku ke dunia. Berikut adalah beberapa contoh karya haiku yang sangat terkenal:


Matsuo Basho (1644-1694):

An old silent pond...

A frog jumps into the pond—

Splash! Silence again.


Haiku ini sering disebut sebagai "Old Pond" dan merupakan salah satu haiku paling terkenal yang menciptakan gambaran alam yang tenang dan momen yang berkesan.


Kobayashi Issa (1763-1827):

O snail,

Climb Mount Fuji,

But slowly, slowly!


Haiku ini menciptakan gambaran humoris dan absurd dengan menggambarkan seekor siput yang mendaki gunung tertinggi di Jepang, Gunung Fuji, dengan lambat.


Yosa Buson (1716-1784):

Winter seclusion—

Listening, that evening,

To the rain in the mountain.


Haiku ini menangkap keindahan kesendirian musim dingin dan merinci momen pendengaran hujan di pegunungan.


Chiyo-ni (1703-1775):

The sea darkening—

The wild duck’s call

Is a lonely thing.


Haiku ini menciptakan nuansa kesepian dengan menggambarkan panggilan seekor bebek liar di tengah laut yang mulai gelap.


Basho:

Temple bells die out.

The fragrant blossoms remain.

A perfect evening!


Haiku ini menangkap momen yang indah setelah gemerincing bel-temple mereda, meninggalkan harum bunga yang masih tersisa di malam yang sempurna.


Karya-karya ini mencerminkan keindahan dan kedalaman haiku dalam menangkap momen-momen singkat dan meresapi keajaiban dalam hal-hal sederhana.

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)