Mengenal Perhitungan Weton dan Wuku dalam Budaya Jawa

Kanaka Media
0
Mengenal Perhitungan Weton dan Wuku dalam Budaya Jawa (Dedy Eka Timbul Prayoga dari Pixabay)


KanakaMedia.net - Weton adalah sistem penanggalan dalam budaya Jawa yang digunakan untuk menentukan hari baik atau buruk dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam perencanaan acara-acara penting seperti pernikahan, pertunangan, dan upacara keagamaan. 


Weton didasarkan pada perpaduan dua unsur, yaitu Pasaran (lima hari dalam satu minggu) dan Wuku (30 sistem perhitungan waktu dalam kalender Jawa).


Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menghitung weton:


Ketahui Hari Pasaran:

Identifikasi hari Pasaran saat seseorang lahir. Hari Pasaran adalah salah satu dari lima hari dalam seminggu dalam budaya Jawa, yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, atau Kliwon.


Ketahui Wuku:

Tentukan Wuku saat seseorang lahir. Wuku adalah sistem perhitungan waktu 30 hari dalam kalender Jawa.


Gabungkan Pasaran dan Wuku:

Kombinasikan Pasaran dan Wuku untuk menentukan weton. Setiap pasangan Pasaran dan Wuku memiliki arti tertentu dalam kepercayaan Jawa.


Cari Makna Weton:

Setelah menemukan weton, carilah makna weton tersebut. Dalam budaya Jawa, weton bisa diartikan sebagai hari baik atau buruk untuk berbagai aktivitas, seperti pernikahan, bekerja, dan sebagainya.


Konsultasi dengan Ahli Primbon:

Jika Anda tidak yakin atau ingin mendapatkan interpretasi yang lebih mendalam, konsultasikan weton dengan ahli primbon atau dukun yang terpercaya. Mereka biasanya memiliki pengetahuan yang lebih luas tentang makna dan interpretasi weton.


Mengenal Wuku dalam Budaya Jawa

Wuku adalah sistem perhitungan waktu dalam kalender Jawa yang terdiri dari 30 kelompok yang diurutkan berdasarkan siklus 7 hari (Saptawara) dan 5 hari (Pancawara). Wuku digunakan dalam kebudayaan Jawa dan Bali dan dianggap memiliki pengaruh terhadap kehidupan sehari-hari, terutama dalam pemilihan hari baik atau buruk untuk berbagai kegiatan, seperti pernikahan, upacara keagamaan, dan lainnya.


Setiap Wuku memiliki nama dan makna tersendiri. Berikut adalah daftar 30 Wuku dalam kalender Jawa:


  • Sinta (Saka)
  • Landep (Saka)
  • Ukir (Saka)
  • Kulantir (Saka)
  • Tolu (Saka)
  • Gumbreg (Saka)
  • Wariga (Saka)
  • Warigadean (Saka)
  • Julungwangi (Saka)
  • Sungsang (Saka)
  • Dungulan (Saka)
  • Kuningan (Saka)
  • Langkir (Saka)
  • Medangsia (Saka)
  • Pujut (Saka)
  • Pahang (Saka)
  • Krulut (Saka)
  • Merakih (Saka)
  • Tambir (Saka)
  • Medangkungan (Saka)
  • Matal (Saka)
  • Uye (Saka)
  • Menail (Saka)
  • Prangbakat (Saka)
  • Bala (Saka)
  • Ugu (Saka)
  • Wayang (Saka)
  • Kelawu (Saka)
  • Dukut (Saka)
  • Watugunung (Saka)


Setiap Wuku memiliki karakteristik, makna, dan pengaruh tertentu, dan biasanya orang Jawa menggunakan informasi ini untuk menentukan keberuntungan atau ketidakberuntungan pada suatu hari. Wuku digunakan bersamaan dengan sistem penanggalan lainnya, seperti Pasaran dan Bulan, untuk membentuk suatu tatanan waktu yang kompleks dalam tradisi kalender Jawa.


Penting untuk dicatat bahwa weton adalah bagian dari kepercayaan lokal dan bukan suatu metode ilmiah. Oleh karena itu, pemahaman dan interpretasi weton dapat bervariasi tergantung pada keyakinan masyarakat setempat.



Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)