Mengenal Socrates Sang Filsuf Andal yang juga Guru Plato

Kanaka Media
0
Morhamedufmg dari Pixabay



KanakaMedia.net - Socrates adalah seorang filsuf yang andal, beliau adalah filsuf yang mengajari Plato. Setelahnya Plato mengajari Aristoteles. 


Socrates hidup dan berjaya pada 470-399 SM. Beliau adalah seorang filsuf dari Athena, Yunani dan salah seorang figur  penting dalam tradisi filosofi barat. 


Socrates lahir di Athena dan merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles. 


Socrates dilahirkan dari pasangan seorang ayah  pemahat patung yang bernama Sophroniskos. Ibunya seorang bidan yang bernama Phainarete. Dari sudut pandang ibunya dia kemudian menamai filsafatnya menjadi filsafat kebidanan.


Socrates tidak pernah menuliskan buah peikirannya. Sosok Socrates adalah melalui Plato. Selain Plato juga ada Xenophone (430-357) SM. 


Plato selalu menuliskan dialognya dengan Socrates. Dalam karya-karyanya selalu memuat nama Socrates, nama Plato sendiri hanya muncul sebanyak tiga kali. Dua kali dalam Apologi dan sekali dalam Phaedrus. 


Sulit untuk mengetahui  gagasan  milik Socrates yang dikemukakan Plato, juga sebaliknya. Plato selalu menggunakan nama gurunya itu untuk tokoh dalam karya-karyanya.


Socrates seorang yang sederhana, tidak tampan dan suka berkeliling. Ia berkeliling untuk berfilsafat dari rumah ke rumah dengan diskusi. 


Hal itu didasari untuk membenarkan satu motif dari salah seorang temannya dari Oracle Dhelpi tentang adanya suara gaib yang mengatakan bahwa tidak ada manusia yang lebih bijak selain Socrates. Maka, karena ia merasa tidak bijak, iapun berkeliling dengan mendatangi rumah orang-orang yang dianggap bijak. Ia mencoba mengajak berdiskusi secara mendalam. 


Orang yang dianggap bijak tersebut diberi pertanyaan, tetapi tidak bisa menjawab. Sehingga Socrates merasa bahwa yang dianggap bijak belum tentu bijak. Karena dia juga tidak menyadari bahwa dirinya bukan seorang yang bijak. Socrates pun menganggap bahwa dirinya yang paling bijak. 


Metode yang demikianlah yang disebut sebagai metode kebidanan, ia meniru gaya ibunya, bagaimana ibunya yang seorang bidan membantu melahirkan seorang bayi dengan penuh perjuangan dengan mendatangi satu rumah ke rumah yang lain. Ia menerapkan kebidanan dalam berfilsafatnya, dengan cara mendatangi rumah penduduk satuper satu untuk diajak berdiskusi secara mendalam dan sehingga bisa melahirkan pengetahuan.


Mereka yang dianggap bijak oleh masyarakat sesungguhnya tidak pernah mengetahui apa yang ingin mereka ketahui. 


Orang-orang yang dianggap bijak tersebut mematahkan cara berfilsafat Socrates. Socrates ditahan dengan tuduhan merusak generasi masa depan. Rasa sakit hati itulah yang akan mengantar Socrates pada kematian. 


Socrates dihukum mati dengan minum racunnya sendiri. Ia divonis mati atas sidang dan voting pengadilan.


Caranya menghadapi hukuman mati dengan indah dituliskan dalam karya Plato yakni Phadeo. Kematian Plato menjadi salah satu peradilan yang sangat bersejarah dalam masyarakat barat di samping peradilan Yesus Kristus.***

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)