Pengertian Alur atau Plot Cerita, Langkah-Langkah Membuatnya dan Macam-Macam Alur atau Plot dalam Cerita

Kanaka Media
0
Langkah-Langkah Menyusun Alur Cerita (ErikaWittlieb dari Pixabay)
Langkah-Langkah Menyusun Alur Cerita (ErikaWittlieb dari Pixabay)


Alur atau plot adalah susunan atau urutan peristiwa yang membentuk kerangka cerita dalam sebuah karya sastra, film, drama, atau karya seni naratif lainnya. Alur mengikuti perkembangan cerita dari awal hingga akhir dan menciptakan hubungan sebab-akibat antara peristiwa-peristiwa tersebut. Ada beberapa elemen kunci dalam alur atau plot, termasuk:


Pengenalan (Exposition): Bagian awal cerita yang memperkenalkan latar belakang, karakter, dan pengaturan waktu-tempat. Di sini, pembaca atau penonton diberikan informasi dasar untuk memahami konteks cerita.


Puncak Konflik (Rising Action): Peristiwa-peristiwa yang membangun ketegangan dan meningkatkan konflik dalam cerita. Karakter-karakter utama seringkali dihadapkan pada tantangan atau masalah yang perlu diatasi.


Klimaks (Climax): Puncak ketegangan tertinggi dalam cerita, di mana konflik mencapai titik paling intens dan menentukan nasib karakter utama. Klimaks seringkali merupakan momen paling dramatis dalam cerita.


Penurunan Aksi (Falling Action): Serangkaian peristiwa yang mengikuti klimaks dan membawa cerita menuju penyelesaian. Ketegangan mulai mereda, dan konflik dipecahkan.


Baca Juga: Pengertian Paragraf, Cara Menyusun, hingga Jenis-Jenis Paragraf yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Memulai Menulis

Baca Juga: Alur Cerita dan Elemen Penting dalam Menyusun Cerita yang Harus Kamu Perhatikan


Penyelesaian (Resolution): Akhir cerita di mana semua benang merah terikat dan konflik dipecahkan. Karakter-karakter mungkin mengalami perubahan atau pembelajaran dari pengalaman mereka.


Alur atau plot menciptakan struktur dasar bagi cerita, memandu pembaca atau penonton melalui perjalanan naratif. Meskipun banyak cerita mengikuti pola umum ini, ada juga variasi dan eksperimen dalam pengembangan alur, tergantung pada genre, gaya penulisan, atau kekhasan karya seni tertentu.



Cara Membuat Alur atau Plot Cerita

Membuat alur dalam cerita melibatkan beberapa langkah kreatif dan perencanaan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu Anda membuat alur yang menarik:


Kenali Tujuan Cerita:

Tentukan tujuan utama cerita Anda. Apakah Anda ingin menghibur, menyampaikan pesan moral, atau mengeksplorasi tema tertentu? Mengetahui tujuan ini akan membantu Anda membentuk alur sesuai dengan maksud Anda.


Tentukan Karakter Utama:

Identifikasi karakter utama dan karakter pendukung. Kenali sifat, keinginan, dan konflik internal karakter-karakter ini. Pahami perjalanan emosional atau perkembangan yang mungkin mereka alami sepanjang cerita.


Pengenalan (Exposition):

Perkenalkan pembaca atau penonton pada dunia cerita Anda. Jelaskan latar belakang, pengaturan waktu-tempat, dan karakter utama. Berikan informasi yang cukup untuk membangun dasar bagi peristiwa yang akan datang.


Bangun Konflik (Rising Action):

Perkenalkan konflik atau masalah yang akan dihadapi oleh karakter utama. Bangun ketegangan melalui serangkaian peristiwa yang meningkat seiring berjalannya waktu. Tambahkan elemen kejutan atau tantangan yang memaksa karakter untuk bertindak.


Puncak Konflik (Climax):

Tentukan momen paling dramatis dalam cerita, di mana ketegangan mencapai puncaknya. Pastikan klimaks berhubungan dengan konflik yang telah diperkenalkan sebelumnya dan memiliki dampak besar pada karakter dan plot.


Penurunan Aksi (Falling Action):

Setelah klimaks, susun rangkaian peristiwa yang mengarah pada penyelesaian konflik. Redakan ketegangan dan fokus pada konsekuensi dari keputusan atau tindakan karakter utama.


Penyelesaian (Resolution):

Akhiri cerita dengan cara yang memuaskan. Selesaikan semua konflik utama, dan berikan penyelesaian untuk setiap benang cerita yang Anda bawa sepanjang alur.


Pertimbangkan Struktur Waktu (Time Structure):

Pilih struktur waktu yang sesuai dengan cerita Anda. Apakah Anda akan menceritakan cerita secara linier atau melibatkan flashback dan flashforward? Keputusan ini akan memengaruhi bagaimana pembaca atau penonton mengalami alur cerita.


Tambahkan Dimensi Emosional:

Pikirkan tentang perasaan dan emosi yang ingin Anda evokasi pada pembaca atau penonton. Jika karakter utama melewati perjalanan emosional, pastikan untuk merinci dan menyelipkan momen-momen yang melibatkan perasaan.


Revisi dan Perbaiki:

Setelah menulis draft pertama, periksa dan revisi alur cerita Anda. Pastikan setiap peristiwa mendukung tujuan cerita dan kontribusi pada pengembangan karakter dan konflik.


Baca Juga: Tips Menentukan Karakter Tokoh dalam Cerita

Baca Juga: Perbedaan Sinopsis dan Blurb yang Perlu Kamu Pahami Sebelum Membuatnya


Mengembangkan alur cerita memerlukan kreativitas, pemikiran strategis, dan perhatian terhadap detail. Berikan diri Anda kebebasan untuk bereksperimen dan menemukan cara unik untuk menyampaikan cerita Anda.


Macam-Macam Alur atau Plot Cerita

Ada beberapa macam-macam alur atau plot yang dapat digunakan dalam menulis cerita, tergantung pada preferensi penulis, genre, dan tujuan cerita. Beberapa di antaranya termasuk:


Alur Linear (Linear Plot)

Cerita berlangsung secara kronologis dari awal hingga akhir tanpa banyak perubahan waktu atau flashbacks. Alur linear umumnya mudah dipahami dan banyak digunakan dalam berbagai jenis cerita.


Alur Non-Linear (Non-Linear Plot)

Cerita melibatkan flashbacks, flashforwards, atau adegan yang tidak berurutan secara kronologis. Alur non-linear dapat menciptakan efek misteri, mengungkap informasi bertahap, atau memberikan sudut pandang yang berbeda.


Alur Paralel (Parallel Plot)

Terdapat dua atau lebih alur cerita terpisah yang berkembang secara bersamaan dan mungkin terhubung pada satu titik di cerita. Alur paralel dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam terhadap dunia cerita dan karakter.


Alur Lingkaran (Circular Plot)

Cerita dimulai dan berakhir pada titik yang sama, menciptakan kesan siklus atau kembali ke awal. Alur lingkaran dapat menggambarkan tema tentang kehidupan yang berulang atau pembelajaran dari pengalaman.


Alur Terputus (Episodic Plot)

Cerita terdiri dari serangkaian episode atau kejadian yang mungkin terasa terpisah, tetapi pada akhirnya membentuk satu gambaran keseluruhan. Alur terputus memberikan kebebasan untuk mengeksplorasi berbagai aspek cerita.


Alur Menanjak (Pyramid Plot)

Cerita membangun ketegangan secara perlahan dari awal hingga mencapai puncaknya pada klimaks, kemudian menurun menuju penyelesaian. Ini adalah alur yang umum dijumpai dalam banyak cerita.


Alur Menurun (Inverse Pyramid Plot)

Sebaliknya dengan alur menanjak, cerita dimulai dengan tingkat ketegangan tinggi dan kemudian mereda seiring berjalannya waktu. Hal ini dapat menciptakan ketertarikan awal yang kuat.


Alur Campuran (Mixed Plot)

Menggabungkan elemen dari beberapa jenis alur. Misalnya, cerita dapat dimulai secara non-linear dan kemudian beralih ke alur linear saat mendekati klimaks.


Alur Misteri (Mystery Plot)

Fokus pada pengungkapan misteri atau teka-teki yang terungkap sepanjang cerita. Ini sering melibatkan plot non-linear untuk mengejutkan pembaca atau penonton.


Alur Karakter (Character-driven Plot)

Cerita berkembang melalui perkembangan karakter dan hubungan antara mereka. Konflik dan plot berkembang sebagai hasil dari tindakan dan keputusan karakter.


Pemilihan alur tergantung pada jenis cerita yang ingin Anda sampaikan dan bagaimana Anda ingin melibatkan pembaca atau penonton. Eksperimen dengan berbagai jenis alur dapat membantu menciptakan cerita yang unik dan menarik.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)