Pengertian Primary Orality dan Secondary Orality pada Folklore

Kanaka Media
0
Gianni Crestani dari Pixabay


KanakaMedia.net - Berikut istilah-istilah dalam folklore yang perlu dipahami.


Primary Orality

Semua formasi teks yang ada masih dalam bentuk lisan, segala informasi disampaikan dalam bentuk lisan murni.


Kebudayaan Naskah (Chirogaphy, Manuscrift) 

Suatu naskah manuskrip adalah semua dokumen tertulis yang ditulis tangan. Kata 'naskah' diambil dari bahasa Arab nuskhatum yang berarti sebuah potongan kertas. Naskah dibuat dalam bentuk gulungan atau buku, dan untaian naskah lontar/nipah, dluwang/daluang (kertas tradisional berserat kasar dari kulit pohon), dan kertas.


Kebudayaan Cetakan atau Buku (Thypograpic, Print Culture)

Keberaksaraan cetak (print literacy) mengubah unsur-unsur tradisi penulisan dan praksis-praksisnya. Keberaksaraan cetak juga menjadi wahana bagi bentuk-bentuk baru dari unsur-unsur kebudayaan, mencangkokkan tradisi dengan modernitas. 


Secondary Orality

Ketika media cetak memasuki dunia keberaksaraan, pelbagai segi kebudayaan berubah. Perubahan semacam itu  terjadi juga ketika muncul radio dan televisi sebagai teknologi baru. Oralitas dan auralitas kembali memasuki dunia pemikiran orang dengan cara yang tak dikenal sebelumnya. ***

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)