Pengungsi Rohingya dan Segala Kejanggalannya yang Dikhawatirkan Mengacak-Acak Indonesia

Kanaka Media
0
Kejanggalan Etnis Rohingya (Anja dari Pixabay)
Kejanggalan Etnis Rohingya (Anja dari Pixabay)


Etnis Rohingya adalah kelompok etnis yang sebagian besar tinggal di negara bagian Rakhine (dahulu dikenal sebagai Arakan) di Myanmar (dahulu dikenal sebagai Burma). Etnis Rohingya memiliki ciri khas budaya, bahasa, dan sejarah yang membedakannya dari kelompok etnis lain di Myanmar.


Namun, etnis Rohingya telah mengalami berbagai bentuk diskriminasi dan ketidaksetaraan di Myanmar, termasuk keterbatasan hak kewarganegaraan. Pada tahun 1982, pemerintah Myanmar mengeluarkan undang-undang kewarganegaraan yang membatasi hak kewarganegaraan bagi etnis Rohingya, menjadikan mereka satu dari banyak kelompok etnis di negara tersebut yang tidak diakui sebagai warga negara.


Konflik dan kekerasan terjadi di Rakhine antara etnis Rohingya dan komunitas lainnya, termasuk kelompok mayoritas Buddhisme Rakhine. Pada tahun-tahun terakhir, etnis Rohingya juga menjadi korban kebijakan militer dan kekerasan yang memaksa banyak dari mereka melarikan diri ke negara-negara tetangga, seperti Bangladesh.


Situasi etnis Rohingya telah menarik perhatian dunia dan menyebabkan keprihatinan hak asasi manusia, karena terdapat laporan tentang pelanggaran hak asasi manusia dan pengungsian massal. Isu-isu ini menjadi bagian dari perdebatan global tentang hak asasi manusia dan perlindungan etnis minoritas.


Kini etnis Rohingya mengungsi di Aceh dan mengalami penolakan. Tidak ada asap jika tak ada api. Tentu ada pemicu penolakan etnis Rohingya di Aceh sehingga penduduk setempat mengusir kedatangan pengungsi Rohingya.


Berikut hal-hal yang membuat Etnis Rohingya ditolak dari Indonesia.


1. Berperilaku Kurang Baik

Etnis Rohingya tyang terdampar di Aceh berperilaku kurang baik dan tidak patuh terhadap norma-norma yang berlaku di daerah setempat.


Para imigran Rohingya tersebut seringkali melarikan diri, tidak menjaga kebersihan dan tidak mengindahkan syariat islam sesuai agama yang mereka anut. Perilakunya tidak menunjukkan sikap umat Islam.


2. Memperkosa Anak di Bawah Umur

Mereka juga melancarkan aksi memperkosa anak di bawah umur dan mengancam dengan sebilah pisau jika tidak menuruti kemauannya. Kelakuannya ini sangat meresahkan dan akan menimbulkan ketakutan.


3. Buang Bantuan Warga ke Laut

Mereka yang awalnya dismabut baik di Aceh, diberikan makanan yang layak dan tempat untuk berteduh, malah kurang bersyukur. Mereka seringkali membuang bantuan warga ke laut.


4. Kabur dari Kamp Pengungsian

Mereka seringkali kedapatan melarikan diri dari kamp pengungsian dab neskipoun akhirnya diciduk kembali oleh petugas.


5. Dianggap Propaganda

Kedatangan imigran Rohingya terlalu mencurigakan dan dianggap sangat terstruktur. Netizen Indonesia banyak yang menyelidiki dan mencari data-data dari berbagai sumber untuk mengurai kedatangan mereka. Mereka menganggap ada pihak yang dengan sengaja menyelundupkan mereka ke Indonesia.


6. Dianggap Penjajahan Gaya Baru

Etnis Rohingya dianggap sebagai alat yang akan merusak Indonesia dari dalam. 


7. Propaganda Politik

Pihak yang bertanggung jawab terhadap etnis Rohingya seharusnya adalah pemerintah Myanmar, bukanlah negara lain. Tapi Indonesia seolah menjadi pahlawan yang merasa bertanggungjawab mengentas masalah mereka.


8. Propaganda Agama

Agama Islam yang dianut imigran Rohingya tidak mencerminkan keislamannya dan patut dicurigai. Islam selalu diajarkan untuk melawan dan berjuang, tapi mereka terkesan malas-malasan dan berbuat semaunya. Mereka seolah ditugaskan untuk merusak sistem atau norma yang berlaku di tempat-tempat yang mereka singgahi.





Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)