Proses Morfemis dalam Bahasa, dari Afiks hingga Komposisi

Kanaka Media
0
Pexels dari Pixabay


KanakaMedia.net - Proses Morfemis adalah proses pembentukan kata. Ada beberapa proses morfemis di antaranya adalah sebagai berikut.


a. Afiks

Afiks selalu berupa morfem terikat dan dapat ditambahkan pada awal kata. Dalam prosesnya disebut prefikasi, dalam akhir kata bisa disebut sufiksasi, untuk sebagian pada awal kata serta sebagian untuk sebagian pada akhir kata (konfiks, ambifiks, atau simulfiks).

  • Prefiks, yaitu afiks yang bisa ditambahkan pada awal kata, dalam prosesnya disebut afiksasi. Contohnya : be- dalam kata belajar, pe- dalam kata pengurus, me- dalam kata menanam.
  • Sufiks, yaitu afiks yang bisa ditambahkan pada akhir kata, dalam prosesnya disebut sufiksasi. Contohnya: akhiran, wartawan, bukumu.
  • Konfiks, yaitu afiks yang ditambahkan sebagian pada awal kata dan sebagian pada akhir kata. Dalam prosesnya disebut konfiksasi. Contohnya: melakukan, memperlihatkan, kelihatan, berdasarkan.
  • Infiks, yaitu afiks yang bisa ditambahkan dalam kata itu sendiri sebagai suatu sisipan. Dalam prosesnya disebut infiksasi. Contonya: gerigi, gemuruh, gemetar.


b. Klitika

Klitika adalah morfem yang selalu terikat. Klitika adalah imbuhan yang mirip afiks. Tapi juga memiliki perbedaan yang jelas, karena dapat diletakkan pada macam-macam jenis kata tertentu. Misalnya, kata benda atau kata kerja. Sebagai contoh dalam bahasa Indonesia adalah akhiran -lah, -kah, dan –pun.  


c. Modifikasi Intern

Yakni perubahan vocal misalnya dalam proses morfemis kata-kata Arab tertentu. Modifikasi intern bisa ditemukan dalam banyak bahasa Indo-Eropa. Contoh dalam bahasa Inggris: Sing-sang-sung, take-took-taken.


d. Reduplikasi

Proses reduplikasi terdapat dalam banyak bahasa. Konstituen yang dikenal reduplikasi dapat monomorfemis, dapat poimorfemi. 


Reduplikasi dapat disertai perubahan vocal atau konsonan. 

Contoh : mondar-mandir, gerak-gerik, sayur-mayur, ramah-tamah. 

Reduplikasi dapat berupa pengulangan untuk sebagian juga. 

Contoh : lelaki, pepatah, pepohonan.


Reduplikasi sebagai proses mofermis adalah perubahan bunyi yang disertai perubahan vokal atau konsonan dalam jumlah kata yang terbatas.

Contoh reduplikasi dalam bahasa Jawa:

  • Dwilingga, yakni pengulangan morfem asal, misalnya, meja-meja ‘meja-meja’, mlaku-mlaku ‘berjalan-jalan’.
  • Dwilingga saling suara, yakni pengulangan morfem asal dengan perubahan fonem. Misalnya, bola-bali ‘ bolak-balik’, ‘mondar-mandir’.
  • Dwipurwa, yakni pengulangan pada silabe pertama. Misalnya, bahasa Sunda lalaki ‘lelaki’, papacang ‘tunangan’.
  • Dwiwarsana, yakni pengulangan pada akhir kata. Misalnya, bahasa Jawa, cenges ‘tertawa’ menjadi ‘cengengesan’ ‘selalu tertawa’.
  • Trilingga, yakni pengulangan morfem asal dua kali. Misalnya, bahasa Sunda, dag-dig-dug ‘was-was’.


e. Komposisi

Komposisi adalah perangkaian bersama-sama dua morfem asal yang menghasilkan satu kata.***



 

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)