.jpg "Periode Sastra di Indonesia (5598375 dari Pixabay)") |
| Periode Sastra di Indonesia (5598375 dari Pixabay) |
Periode sastra di Indonesia dapat dilihat sebagai perkembangan sastra yang terkait dengan perubahan zaman, budaya, dan politik di Indonesia. Periode-periode tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Sastra Pewayangan (abad ke-14 hingga ke-19)
Merupakan periode awal sastra Indonesia yang terutama muncul dalam bentuk cerita rakyat dan wayang kulit. Beberapa karya sastra terkenal dari periode ini antara lain Ramayana dan Mahabharata. Selengkapnya baca di sini.
2. Sastra Melayu (abad ke-19)
Sastra Melayu menjadi lebih berkembang seiring dengan penyebaran Islam di Nusantara. Karya-karya sastra Melayu banyak dipengaruhi oleh budaya Arab dan Persia. Selengkapnya baca di sini.
3. Sastra Kolonial (akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20)
Sastra pada periode ini mencerminkan dampak kolonialisme Belanda di Indonesia. Karya-karya dari periode ini seringkali mencerminkan perjuangan dan ketidakpuasan terhadap penjajahan. Selengkapnya baca di sini.
4. Sastra Nasionalis (awal abad ke-20)
Periode ini ditandai oleh semangat nasionalisme dan kebangkitan kesadaran nasional di Indonesia. Beberapa penulis terkemuka, seperti Chairil Anwar dan Sutan Takdir Alisjahbana, muncul pada periode ini. Selengkapnya baca di sini.
5. Sastra Angkatan Balai Pustaka (1920-an hingga 1942)
Pada masa ini, Balai Pustaka, perusahaan penerbitan milik pemerintah kolonial, mendominasi penerbitan sastra. Beberapa karya sastra terkenal diterbitkan oleh Balai Pustaka pada periode ini. Selengkapnya baca di sini.
6. Sastra Indonesia Modern (1945-1965)
Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, sastra Indonesia mengalami perkembangan pesat. Beberapa gerakan sastra, seperti Angkatan '45 dan Pujangga Baru, muncul pada periode ini. Selengkapnya baca di sini.
7. Sastra Kontemporer (1965-sekarang)
Pasca G30S/PKI, Indonesia mengalami perubahan politik dan sosial yang memengaruhi dunia sastra. Sastra kontemporer Indonesia mencakup berbagai aliran dan tema yang mencerminkan kompleksitas masyarakat modern.
Setiap periode sastra di Indonesia memiliki ciri khasnya sendiri dan melibatkan perubahan-perubahan signifikan dalam bentuk, gaya, dan tema karya sastra. Perkembangan ini juga seringkali tercermin dari perubahan sosial dan politik yang terjadi di Indonesia.